Bahayakah Nata De Coco dengan Bahan Urea?
Jakarta, Penggunaan pupuk urea dan ZA dalam pembuatan nata de coco kembali bikin heboh. Sementara itu, tante cantik Puspa Dewi buka-bukaan soal rahasianya selalu bugar dan awet muda.
Sebuah pabrik nata de coco di Majalengka, Jawa Barat, baru-baru ini digerebek polisi. Kabarnya, terkait penggunaan pupuk ZA dan urea dalam pembuatan produk pangan berbasis air kelapa ini.
Menurut ahli farmakologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof Zullies Ikawati, Apt, ZA (zwavelzure ammoniak) dengan rumus kimia (NH4)2S04, maupun urea dengan rumus kimia CH4N2O memang digunakan dalam pembuatan nata de coco.
Dalam prosesnya, nata de coco dibuat dengan bakteri Acetobacter xylinum. Dalam pertumbuhannya, bakteri ini membutuhkan makanan berupa nitrogen. ZA dan urea merupakan sumber nitrogen yang cukup baik dan banyak digunakan dalam fermentasi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut, ZA dan urea yang digunakan dalam produksi nata de coco harus dari jenis food grade. Walaupun pada produk akhirnya telah dicuci, dikhawatirkan bahan non food grade akan meninggalkan cemaran logam berat.
Penggerebekan pabrik nata de coco yang diduga dicampur urea di Blok Sawah Leuga Desa Slagedang, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat seperti mengulang permasalahan lama, seperti yang pernah ditemukan juga di Sleman, Yogyakarta pada 2015 silam.
Farmakolog dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr Zullies Ikawati, Apt mengatakan kasus tersebut belum tentu dikarenakan pupuk ZA atau urea yang digunakan dalam pembuatan nata de coco.
"Enggak tahu kalau masalah digerebek. Bisa saja pupuknya ilegal, harusnya berizin tapi ini tidak berizin. Menimbun pupuk yang bersubsidi, atau ada kompetitor," ujarnya saat dihubungi Senin (2/10/2017).
Prof Zullies menjelaskan bahwa pembuatan nata de coco memang memerlukan unsur yang kaya akan nitrogen untuk aktivitas bakteri yang membantu fermentasi, yaitu Azetobacter xylinum. Dalam hal ini adalah amonium sulfat dengan rumus kimia (NH4)2S04, seperti ZA dan urea. Sementara menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), amonium sulfat adalah jenis bahan pangan yang aman untuk pembuatan makanan.
Namun, Prof Zullies menekankan sebaiknya dalam pembuatan nata de coco menggunakan pupuk ZA atau urea yang food grade atau yang khusus untuk bahan pangan.
"Di Indonesia ada (ZA food grade), tapi pasti mahal. Produsen untuk mencapai hasil yang baik, why not?," imbuhnya.
Penggunaan pupuk ZA atau urea yang melebihi batas dosis aman dapat membahayakan kesehatan, seperti adanya pencemaran logam berat atau pencemaran lainnya yang dapat menyebabkan iritasi, sesak napas, muntah, dan diare.
"Kalau memang ada pencemaran, tinggal buktikan saja hasil akhirnya. Kalau engga ada (cemaran) ya enggak masuk akal saja digerebek," jelasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Kita sudah periksa semua. Sekarang tinggal menunggu hasil uji lab saja, nanti kita kabarkan, secepatnya," kata Kasubag Humas Polres Majalengka AKP Ramdoni yang dikutip
0 komentar:
Posting Komentar