Bau mulut menjadi salah satu gangguan kesehatan yang kerap terjadi di bulan Ramadan. Aroma tidak sedap yang keluar dari mulut membuat seseorang malas bicara karena tak enak dengan orang di sekitarnya. Otomatis bau mulut bikin orang tak percaya diri.
Dokter spesialis gizi klinik, Jovita Amelia menjelaskan beberapa sebab bau mulut. Pertama, karena gigi berlubang, kedua karena asam lambungnya tinggi, dan ketiga karena dehidrasi atau kekurangan cairan. "Untuk penyebab pertama, penanganan gigi bolong tentu harus konsultasi ke dokter gigi," kata Jovita Amelia di acara peluncuran program #PuasaSehat bareng Halodoc di Jakarta, Jumat 4 Mei 2018.
Untuk masalah kedua, yakni asam lambung tinggi, dia menyarankan hindari makanan yang meningkatkan asam lambung pada saat sahur, seperti minuman berkarbonasi, gorengan, kafein. "Jauhi pula makanan yang mengandung gas, semisal ubi dan kol," ucap Jovita.
Jenis makanan lainnya yang tak disarankan untuk dikonsumsi saat sahur adalah junk food, permen, kopi, telur, serta makanan yang berbau menyengat, seperti bawang-bawangan, jengkol dan petai. "Makanan ini memicu peningkatan asam lambung dan membuat baunya keluar," kata dia.
Mengenai sebab ketiga, yakni dehidrasi, Jovita berpesan agar tetap memperhatikan asupan cairan selama puasa. "Ketika puasa, air ludah kering dan lama-kelamaan mengental menjadi bau," kata dia. Jagalah asupan cairan dengan minum 8 gelas air sehari, yang terbagi menjadi 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, 2 gelas setelah makan, dan 2 gelas sebelum tidur. "Dua gelas saat sahur itu disarankan, kalau bisa lebih itu lebih baik," kata Jovita.
Mengihindari bau mulut juga bisa dilakukan dengan menyikat gigi yang benar. "Sikat gigi dan lidah setelah sahur dan berkumur dengan obat kumur," ucap Jovita.
0 komentar:
Posting Komentar