Mana yang Terbaik untuk Sarapan, Susu atau Telur?

Gambar terkait




Susu dan telur merupakan kombinasi asuapan sehat untuk sarapan. Keduanya mengandung banyak nutrisi. Apakah perlu dikonsumsi keduanya sekaligus? 

Susu sejak dulu dikenal kaya nutrisi dan jadi penyempurna sarapan. Sedangkan telur juga wajib dimakan sebutir sehari untuk kebaikan asupan gizinya. Mana yang terbaik untuk sarapan? 

Menurut buku 'The Complete Book of Ayurvedic Home Remedies, A Comprehensive Guide to the Ancient Healing of India' yang ditulis oleh Vasant Lad, sebagian besar masalah pencernaan disebabkan oleh kombinasi makanan yang salah. Kombinasi yang salah menyebabkan gangguan pencernaan, fermentasi dan pembentukan gas. 

'Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat. Sedangkan susu mengandung protein dan kalsium. Makan telur matang dengan susu membuat asupan protein manusia seimbang. Konsumsi telur mentah dapat menyebabkan infeksi bakteri, keracunan makanan dan kekurangan biotin. Telur mentah aman dikonsumsi dengan susu selama susu yang diminum sudah dipasteurisasi. ' ungkap ahli nutrisi Mehar Rajput, FITPASS, seperti dilansir food,ndtv.com (4/7).. 

Sedangkan ahli nutrisi lain, Dr. Rupali Dutta mengatakan bahwa telur matang dan susu bisa dikonsumsi kapan saja. 'Saya tidak merekomendasikan telur mentah, karena telur mentah berisiko adanya bakteri Salmonella, yang dapat meningkatkan risiko keracunan makanan sehingga menimbulkan penyakit yang serius pada manuasia', jelasnya. 
Orang yang sedang melakukan diet untuk mmebentuk otot, biasanya mengonsumsi 4-5 telur mentah dan susu untuk meningkatkan kadar protein pada tubuh mereka. Namun, ternyata cara ini tidak membantu mereka sama sekali, karena telur kaya akan kolestrol dan dapat menyebabkan penyakit jantung. 

Protein yang didapatkan dari telur matang dan susu akan membuat Anda bersemangat sepanjang hari. Konsumsi telur matang memiliki kemungkinan kecil keracunan makanan dan terinfeksi bakteri. Anda tidak perlu khawatir dengan dampak mengkonsumsi telur matang dengan susu, namun harus dalam batas tertentu.

Karena kelebihan asupan protein dapat menyebabkan pembentukan lemak yang berpengaruh pada kesehatan dan merangsang pertumbuhan kolestrol jahat. 

0 komentar:

Posting Komentar